Penulis Tamu : Muhammad Firdaus (Mahasiswa MIPA Kimia UNTAN Pontianak)
Teknologi perkembangnya begitu pesat seiring dengan majunya ilmu
pengetahuan. Tidak bisa dihitung lagi dengan jari banyaknya penemuan-penemuan
yang dibuat oleh manusia. Tujuan dari teknologi ini sendiri adalah untuk memudahkan
pekerjaan manusia hal ini didasarkan pada pengertian teknologi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Perkembang teknologi meluas dengan cepat dari hal-hal yang remeh
seperti penyedot debu, pemasak nasi, obat nyamuk listrik hingga menyebar ke
hal-hal yang berbahaya seperti nuklir. Namun, dari semua perkembangan teknologi
itu ada satu jenis teknologi yang sangat sering digunakan oleh manusia sekarang
saking seringnya membuat jenis teknologi ini menjadi kebutuhan primer, jenis
teknologi tersebut adalah teknologi informasi dan komunikasi.
Di dalam kamus Oxford pengertian teknologi informasi adalah studi
atau peralatan elektronika, terutama komputer untuk menyimpan, menganalisa, dan
mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan dan gambar.
Bisa dikatakan bahwasannya teknologi ini memiliki fungsi untuk menyampaikan
suatu pesan dalam berbagai bentuk melalui sebuah alat baik satu arah maupun dua
arah.
Teknologi informasi dan komunikasi yang paling sederhana ialah surat
kemudian berkembang menjadi siaran radio, media komunikasi telepon, siaran televisi, hingga yang kita kenal sekarang berupa berbagai aplikasi di dalam setiap smartphone
yaitu media sosial.
Media sosial sekarang ini menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat dalam
mengkonsumsi dan berbagi informasi. Tak hanya itu media sosial sekarang juga
menjadi tempat jual beli, tempat mempromosikan suatu jasa. Kemudahan demi
kemudahan didapatkan dengan media sosial ini. Dengan adanya media sosial ini, orang-orang hanya perlu duduk santai di rumah dan sudah bisa berbicara dengan
sanak saudara. Kemudahan ini tentu menjadi salah satu tanda berkembangnya
zaman.
Namun, di balik tirai kemudahan yang setiap hari kita dapatkan.
Media sosial menyimpan kerugian-kerugian, bukan hanya secara materi tapi serta merta secara
mental dan pikiran. Dengan adanya media sosial sekarang ini, seseorang lebih mudah
menyebarkan penipuan. Bukan hanya penipuan harta tapi juga penipuan informasi.
Orang-orang dengan mudahnya menyebarkan informasi yang tidak benar atau biasa
kita sebut HOAX. Jika sebuah informasi itu dimisalkan seperti susu maka dengan
adanya media sosial seseorang bisa dengan mudahnya menambahkan racun ke dalam
susu tersebut.
Tentu menjadi sebuah kekekhawatiran bila informasi-informasi ini bisa
dengan mudahnya mencuci otak seseorang dan seseorang tersebut tidak akan tahu
bahwa ia sedang dicuci otaknya. Racun informasi ini paling sering diterima
oleh anak-anak yang baru mengenal Smartphone. Jika mereka secara
terus-terusan memperoleh racun informasi bukannya tidak mungkin hal itu akan
merusak mental si anak. Ini menjadi kekekhawatiran untuk semua orang tua.
Lantas bagaimana kita bisa menyikapi rancun informasi ini agar tidak
mudah untuk kita kunsumsi.
Pertama, perlu diingatkan bahwasannya hal ini bukan salah media
sosial ataupun perkembangan teknologi. Jangan sampai karena terlalu takut
dengan media sosial kita menjadi menutup segala akses informasi untuk diri
kita.
Cara untuk mengatasi keracunan informasi di media sosial:
Untuk Anak-anak
Hal ini perlu
perhatian dari orang tua dimana orang tua harus terlebih dahulu memberikan
pendidikan tentang media sosial apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak
boleh dilakukan. Selain itu, pembatasan serta pegawasan terhadap penggunaan smartphone
juga perlu diterapkan. Jam berapa anak boleh bermain dan jam berapa anak
harus berhenti bermain. Akun-akun media sosial yang telah dibuat oleh sang anak
perlu orang tua ketahui seperti email dan passwordnya, hal ini bertujuan agar
orang tua tetap bisa menyaring informasi yang boleh diperoleh oleh anak.
Untuk Diri
Sendiri
Bukan hanya anak-anak yang bisa teracuni oleh informasi di media
sosial kita sendiri pun bisa dengan mudahnya ikut menelan racun informasi.
Untuk kita yang bisa masuk ke dalam katagori usia remaja dan dewasa cara yang
paling tepat untuk mengatasi keracunan informasi adalah memastikan sumber informasi
itu jelas. Kadang kala di suatu grup WA (Whats App) seseorang dengan
mudah mengirim pesan yang tidak jelas sumbernya dari mana. Nah, sebelum kita
menelan informasi tersebut ada baiknya kita terlebih dahulu mencari informasi
tersebut di google atau di media lainnya yang merupakan sumber tepercaya. Jika
lebih ingin menggunakan cara yang ekstrem kita bisa menayakan langsung kepada
si pengirim pesan. Hal ini juga berlaku untuk media sosial lainnya seperti
Instagram, facebook, twiter, telegram, dan lain-lain.
Catatan : Sumber-sumber yang bisa kita percaya itu contohnya
berita-berita dari kompas, tribun, tempo, jawa pos, namun, tak menutupi
kemungkinan sumber-sumber ini bisa memberikan racun informasi karena itu kita
perlu mencari kebenaran informasi tersebut dari berbagai sumber jangan hanya
satu sumber.